Schoology
PEMBELAJARAN SCHOOLOGY BERBASIS MOBELEAR
(MODEL BLENDED LEARNING)
Sitti Suryani
Guru Inti
PBG Gowa
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat telah membawa pengaruh
yang besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Fungsi dan
tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam membentuk karakter, GLN,
pembelajaran yang berorientasi HOTS, kecakapan abad 21serta peradaban yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa, menjadi manusia yang berakhlak mulia, beriman,
bertakwa, berilmu, sehat jasmani rohani, kreatif, inovatiff, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan perlu
diselenggarakan secara lebih terkonsep, terencana dan sistematis sehingga mampu
bersaing dan berinteraksi di pergeseran kehidupan yang terjadi di era digital,
lingkungan global yang semakin luas.
Pada abad ke-21,
orang-orang di era modern menemukan diri mereka dalam lingkungan kerja yang
baru. Jaringan sosial dan ekonomi di sekitar individu lebih rumit dari
sebelumnya. Analisis teori pembelajaran biasanya meneliti karakteristik
pembelajaran sosial, di mana metode dan teknik pembelajaran baru diperkenalkan,
sebagai akibat dari perubahan saat ini, dengan perhatian khusus pada
perkembangan TIK.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) merupakan salah satu kemampuan yang harus dicapai pada abad 21
ini. Dengan kata lain siswa harus melek TIK. Oleh karena itu, diperlukan upaya
dalam penambahan kompetensi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran Seni budaya. Hal
ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan model pembelajaran blended
learning.
Ide dasar yang melandasi pemanfaatan layanan Schology berbasis Mobelear (model
pembelajaran blendeed learning) ini
dilaksanakan adalah terlalu cepatnya perubahan dan perkembangan materi-materi
Seni budaya untuk siswa, sementara anggaran sekolah untuk pengadaan buku
pegangan siswa juga terbatas. Penerapan
model pembelajaran blended learning dirasa cocok karena didukung oleh
fasilitas TIK yang telah ada di sekolah, seperti siswa, guru, dan sekolah yang
kebanyakan sudah memiliki fasilitas untuk mengakses internet dengan baik.
A.
Konsep
Pembelajaran Schoology Berbasis Mobelear
Schoology adalah alat kolaborasi dan
pembelajaran yang mulai digunakan oleh Sekolah Umum Farmington. Ini adalah
lingkungan belajar K-12 berbasis web yang akan memberikan siswa, orang tua, dan
guru 24/7 akses ke materi kelas dan informasi melalui internet. Schoology memungkinkan guru untuk guru, guru ke siswa,
dan bahkan kolaborasi online siswa ke siswa dalam lingkungan yang ramah
pengguna dan aman. Kami sangat gembira tentang kemungkinan mengadopsi
kolaborasi ini dan alat pembelajaran dapat membawa kami saat kami melanjutkan
perjalanan untuk menyesuaikan pembelajaran untuk setiap siswa.(Fibonacci, 2017)
Mobeler adalah singkatan dari Model Blended Learning.
Beberapa pendapat para ahli mengungkapkan mengenai
pengertian blended learning adalah sebagai berikut. Cheung dan Hew (dalam
Firmansyah, 2015:4) berpendapat bahwa blended learning sebagai kombinasi antara
face to face learning dan online learning.Elenena Mosa (dalam Riyana, 2009:21)
mengatakan bahwa yang dicampurkan dalam blended learning adalah dua unsur
utama, yaitu pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan online learning.
Purtadi (Husamah,
2014, hlm. 18) menyatakan bahwa blended learning adalah kombinasi berbagai media pembelajaran yang
berbeda yakni aktivitas, teknologi dan berbagai jenis peristiwa untuk
menciptakan program pembelajaran yang optimum untuk siswa yang spesifik .
Blended
learning adalah pendekatan pembelajaran
yang populer di antara lembaga pendidikan
karena mengintegrasikan pengajaran tatap muka dengan pembelajaran
berbasis web. Karena ada peningkatan penggunaan blended learning, ada dorongan
untuk mengukur kualitasnya melalui kepuasan siswa. (Rahman, Hussein, & Aluwi, 2015)
Tema blended eLearning telah didefinisikan
dalam berbagai cara dalam organisasi saat ini. Paling sering, hanya berarti
campuran dari instruktur yang dipimpin pelatihan dengan beberapa jenis
aktivitas pembelajaran online, meskipun Blended learning itu ternyata. Namun
demikian definisi tidak menambah banyak arti baru dalam evolusi Konteks eLearning hari ini, terutama karena
bidang yang sedang berkembang ini eBusiness
menjadi semakin ditentukan oleh banyak variasi pendekatan pembelajaran online
dan kegiatan pelatihan berbasis web. Bahkan, sekarang untuk menggambarkan dunia
yang murni pembelajaran Blended learning
di mana pembelajaran online yang berbeda (OLL) metode pengiriman, seperti asinkron dan tentu saja sinkron
pengiriman, dapat digunakan untuk membuat pelatihan dan pengembangan yang
efektif, solusi yang mencerminkan perpaduan yang canggih dari yang baru
Teknologi eLearning dan desain
pembelajaran alternative Pendekatan (Bielawski
& Metcalf, 2005, hlm. xix)
Model pembelajaran blended
learning atau pembelajaran campuran yang mengkombinasikan antara
pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Pembelajaran online
(e-learning) merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi
internet, dan berbasis web yang memungkinkan terjadinya interaksi belajar
antara siswa dan pendidik dengan mengakses informasi dan materi pelajaran
kapanpun dan dimanapun. Learning Management Sistem (LMS) merupakan pengembangan
yang digunakan pada e-learning. LMS adalah sistem pengelolaan pembelajaran
secara integratif berbasis website. Dalam pengembangan ini LMS menggunakan schoology yang dilengkapi dengan
berbagai macam pembelajaran yang hampir sama dengan di kelas dunia nyata yaitu mulai
dari absensi, test dan kuis, hingga kotak untuk mengumpulkan tugas.
B.
Tujuan dan Manfaat
Pembelajaran schoology
berbasis model blended learning dapat
meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas dalam pembelajaran serta
meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
komunikasi yang menjadi sebuah tujuan utama dalam pembangunan pendidikan. Manfaat
blended learning ini telah terasa,
maka muncullah berbagai macam model pengembangan e-learning. Pembelajaran IT
berbasis power point di kelas, menuju ke sistem LMS (Learning Management
System). LMS yang dipakai sampai saat ini sudah banyak jenisnya, salah satunya
adalah Schoology. sebagai salah satu LMS berbentuk web sosial yang menawarkan
pembelajaran sama seperti di dalam kelas secara percuma (gratis) dan mudah
digunakan seperti media sosial Facebook.(Beny, 2015, hlm. 88)
Penerapan model blended learning cocok karena
didukung oleh fasilitas TIK yang telah ada di sekolah, seperti siswa, guru, dan
sekolah yang kebanyakan sudah memiliki fasilitas untuk mengakses internet
dengan baik. Sebagian besar siswa memiliki laptop atau pun handphone, untuk mengakses internet di rumah maupun di
sekolah, sekolah juga menyediakan fasilitas wifi dan proyektor dalam
pembelajaran. Di samping itu kesulitan guru seperti alokasi waktu yang kurang
dalam membelajarkan materi yang luas dapat teratasi oleh penggunaan model blended
tersebut.
C.
Kelebihan dan Kekurangan Schoology
Kelebihan Schoology
1) Dapat mengirim pembaharuan ke
course, group dan pesan pribadi serta memberikan umpan balik pada student,
mengatur acara dengan antarmuka intuitif (Stay Connected )
2) Siswa dapat blajar secara
online, berkolaborasi dengan teman dan dapat belajar secara mandiri melalui
perangkat mobile yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun diinginkan.( Extend
Class Time,)
3) Dapat dengan mudah
mengabsen,membuat penugasan, berdiskusi, memeriksa hasil pekerjaan rumah serta
menilai hasil pekerjaanserta dapat memberikan umpan balik kepada siswa melaui
perangkat mobile (Manage on the Go)
4) semua perangkat mobile berbasis
iOS maupun Android, memiliki pemeberitahuan update (pembaharuan) atau kiriman
terbaru dari aplikasi tersebut, sehingga pengguna bisa mudah memperbaharui
aplikasi ini setiap waktu secara gratis.( Leverage iOS and Android Devices,)
5)
status
dari Access Group kemudian Invite Only,
dan juga Allow Requests atau Open
Dengan moderasi/pengaturan sebelum mempublish suatu postingan dari siswa pada course bisa memfilternya terlebih
dahulu.
6)
Ada
blog yang berguna untuk mempposting/mempublish, juga sarana untuk mengirim
pesan/chat/message kemanapun, melalui direct post yang tersedia Update
status/postingan,.
7)
Dapat
memposting status di grup atau course
yang tersedia di schoology, ternyata kita juga bisa membagikan (share)
postingan ke beberapa sosial media seperti akun twitter dan facebook.
8)
Tersedia
via Gradebook. ubtuk mengelola grade
(nilai) dari siswa baik berupa kuis atau hal yang lainnya
Kelemahan
dari Schoology
Beberapa kelemahan dari fitur-fitur schoology yaitu:
1) Karena berbasis online, saat ingin
mengakses schoology membutuhkan
internet, karena belum tersedia akses secara offline.
2) Tampilan dari menu home kurang
interaktif, jadi saat pertama kali log in atau mengakses schoology mungkin
sebagian dari kamu akan merasa bingung/kesulitan untuk memahami fitur-fitur
yang tersedia di dalamnya.
3) Untuk pengaturan bahasa yang
digunakan juga kurang banyak jenisnya (tidak variatif), termasuk bahasa
Indonesia belum tersedia di dalamnya.
4) Jika diakses pada mobile phone konten
yang tersedia kurang lengkap.
5) Fasilitas untuk siswanya juga kurang,
lebih banyak fasilitas yang disediakan untuk guru atau pengajarnya.
Daftar
Pustaka
Beny, H. F. (2015). Pengembangan
Blended Learning berbasis Schoology. Seminar Nasional Teknologi Pendidikan
UM, 2015, 86–88.
Fibonacci, A. (2017). Penerapan
Schoology sebagai Learning Management system dalam perkuliahan Kimia.
Husamah, S. P. (2014). Pembelajaran
BAURAN (Blended Learning). Prestasi
Pustaka: belbukcom.
Maphosa, C., & Mashau, S. T.
(2014). Examining the Ideal 21 st Century Teacher-education
Curriculum. International Journal of Educational Sciences, 7(2),
319–327. https://doi.org/10.1080/09751122.2014.11890194
Rahman, N. A. A., Hussein, N., &
Aluwi, A. H. (2015). Satisfaction on Blended Learning in a Public Higher
Education Institution: What Factors Matter? Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 211, 768–775.
👍bu'
BalasHapushttps://youtu.be/QInVIBI1Ok4